Oleh Alfa RS.
Hari ini, Negara kita dengan letusan gunung Merapinya, membuat manusia di muka bumi ini setidaknya bertanya, benarkah gunung itu tidak berdiri sendiri? Dalam artian, benar adanya kalau gunung memang diciptakan oleh sesuatu yang maha dahsyat. Sebagaimana ajaran dalam Islam. Islam mengajarkan, segala sesuatu tidak serta merta berdiri atau tumbuh dengan sendirinya. Semuanya memang berproses. Namun proses tersebut atas kehendak Tuhan, Dzat pemilik alam.
Nah, di sini penulis tidak akan penjang lebar membahas tentang gunung. Seperti judul di atas, penulis mencoba memberikan gambaran pada Anda, betapa sulitnya ‘memegang’ al Quran. Terlebih di era platinum seperti sekarang ini, dimana segala sesuatunya serba instan.
Anda tentu tahu tentang kabar buruknya penduduk sekitar gunung Merapi, bukan? Puluhan jiwa nyawanya melayang. Bahkan katanya ada yang hanya karena awan panas. Naas memang.
Namun sejatinya, bukan bencana itu pulalah yang hendak penulis bicarakan. Begini, simaklah firman Allah QS. Al Hasyr: 21, ”Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.” Bagaimana, sudahkah Anda berpikir?
Seperti yang kita tahu, al Qur’an pada akhirnya diturnkan oleh Allah pada Nabi Muhammad SAW. Yang selanjutnya sampai pada kita sekalian sebagai ummatnya. Bisa kita banyangkan, jika gunung saja merasa berat. Apalah artinya kita manusia abad modern ini.
Walhasil, semoga saja kita mampu mejadi hamba yang mengemban amanat berat ini.
Hari ini, Negara kita dengan letusan gunung Merapinya, membuat manusia di muka bumi ini setidaknya bertanya, benarkah gunung itu tidak berdiri sendiri? Dalam artian, benar adanya kalau gunung memang diciptakan oleh sesuatu yang maha dahsyat. Sebagaimana ajaran dalam Islam. Islam mengajarkan, segala sesuatu tidak serta merta berdiri atau tumbuh dengan sendirinya. Semuanya memang berproses. Namun proses tersebut atas kehendak Tuhan, Dzat pemilik alam.
Nah, di sini penulis tidak akan penjang lebar membahas tentang gunung. Seperti judul di atas, penulis mencoba memberikan gambaran pada Anda, betapa sulitnya ‘memegang’ al Quran. Terlebih di era platinum seperti sekarang ini, dimana segala sesuatunya serba instan.
Anda tentu tahu tentang kabar buruknya penduduk sekitar gunung Merapi, bukan? Puluhan jiwa nyawanya melayang. Bahkan katanya ada yang hanya karena awan panas. Naas memang.
Namun sejatinya, bukan bencana itu pulalah yang hendak penulis bicarakan. Begini, simaklah firman Allah QS. Al Hasyr: 21, ”Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.” Bagaimana, sudahkah Anda berpikir?
Seperti yang kita tahu, al Qur’an pada akhirnya diturnkan oleh Allah pada Nabi Muhammad SAW. Yang selanjutnya sampai pada kita sekalian sebagai ummatnya. Bisa kita banyangkan, jika gunung saja merasa berat. Apalah artinya kita manusia abad modern ini.
Walhasil, semoga saja kita mampu mejadi hamba yang mengemban amanat berat ini.