-->

Indonesia, Kebanggaan Kita

Oleh: Alfa RS.

Jika dikatakan, Negara kita masih ada di level atas tingkat korupsinya, jawablah ya. Kalau juga ada yang bilang, tanah kelahiranmu tempatnya teroris, bisa juga. Tapi andai ada yang ngomong, Indonesia merdeka, dengan lantang katakan, apa!?

Jangan kaget, mungkin orang yang bertanya padamu langsung meragukan jiwa nasionalismemu. Jika dia memang punya nasionalisme. Bisa jadi, ia akan meragukan bahwa kau berbangsa Indonesia. Dan jika dengan pernyataan di atas kau terkejut, berbahagialah, karena setidaknya kau masih merasa memiliki nusantara.

Di sini bukannya hendak membahas merdeka ataukah tidaknya Indonesia. Bukan pula menjlentrehkan perihal korupsi. Biarkan kedua masalah itu diulas mereka yang katanya bernasionalisme tinggi. Yang jelas, sebagai generasi masa depan, kita harus menanamkan kebanggaan dalam diri terlahir sebagai bagian dari Indonesia. Kenapa?


Rasa bangga adalah awal dari kemauan kita untuk peduli. Dengan peduli, secara otomatis kita akan berjalan demi manfaat positif bagi diri sendiri. Yang pada akhinya akan kita curahkan bagi kemaslahatan bangsa dan negara.

Coba saja kamu bayangkan. Dalam lingkup kecil, semisal keluarga. Bila seseorang tidak merasa ”nyaman” dalam keluarga atau lingkungannya, yang terjadi adalah seperti konflik-konflik yang berulang kali kita saksikan di media. Para pelaku kebanyakan acuh, tidak menghargai dan kurang peka dengan sekitar. Yang pada akhirnya menumbuhkan hasrat untuk menentang aturan dan kebiasaan sekitar.

Walau prestasi sepak bola kita tidak kunjung meningkat, setidaknya kita dapat berkaca pada bola mania. Dengan kecintaan mereka pada klubnya, mereka rela melakukan apapun demi klub kesayangananya. Bahkan, ada yang sampai nyari hutang kesana-kemari hanya untuk bisa menonton big match. Dan ketika kondisi klubnya sedang meredup, fans sejati tidak akan pernah berpaling. Dia akan tetap menyukainya, dengan ribuan harapan, suatu saat klubnya akan kembali bersinar.

Hukum alam tidak bisa ditampik. Yang muda tentunya akan menggantikan yang sekarang berkuasa. Dan bila kita terus mengorek kekurangan bangsa ini tidak akan ada habisnya. Tapi setidaknya, pondasi yang dijalankan sudah baik. Tinggal bagaimana kita mempersiapkan diri mendirikan bangunan diatas pondasi itu.

Jika melihat prestasi teman-teman kita yang ikut berbagai even kejuaraan, tidak semuanya mengecewakan. Bahkan bila kita tengok ke belakang, mereka yang mengikuti olimpiade sains bisa dikatakan menakjubkan. Dari mereka, setidaknya menyadarkan bahwa bangsa kita yang besar ini sebenarnya bangsa yang sangat hebat. Hebat dengan keberagaman suku, adat, keindahan alam yang menakjubkan, serta masih banyak lagi harta karun bangsa ini yang patut dibanggakan.

Dengan anugerah sebanyak itu, rasanya keterlaluan bila kita tetap merasa malu dan tidak bangga menjadi rakyat Indonesia.

Tapi, mungkin bagi teman-teman yang kebetulan dikasih kenyataan yang kurang memuaskan, aku kira wajar-wajar saja. Aku tidak bisa bayangin, jika aku harus melihat keluarga, orang tua tercinta adu mulut, atau bahkan lebih, dengan puluhan satpol PP semisal. Wajar bila mereka mengarahkan kemarahannya pada pemerintah dan kemudian menipiskan kebanggaannya pada pertiwi.

Aku hanya bisa berdoa buat mereka yang kekurangan, semoga kalian mengerti, bahwa intinya orang tua kalian memberanikan diri menghadang satpol PP dan rela dijadikan bulan-bulanan mereka, tidak lain tidak bukan demi membahagiakan kalian. Teman, jika memang petugas itu melakukan tugas yang berdasar pada hukum yang benar, relakan itu. Biarkan orang tua kalian menyalahkan pemerintah, tapi tidak untuk kalian. Kalian adalah putra putri bangsa yang melek hukum. Jangan sampai peristiwa itu mengendurkan kebanggaanmu menjadi pemuda pemudi harapan bangsa.
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post