-->

Diantara Rokok

Oleh: Alfa RS.

Merujuk hasil survei yang dilakukan beberapa tahun silam, jumlah pengkonsumsi rokok dinegara kita menempati urutan ketiga. Kalau sekarang dilakukan survei ulang, mungkin angkanya sudah jauh melewati enam puluh juta perokok. Dari sekian banyaknya jumlah itu, tidak sedikit didalamnya adalah usia remaja. Rokok yang mereka suka pun beragam, tak terkecuali Djarum Black. Para pengusaha rokokpun –menurut penulis, sebenarnya mengakui bahwa kebiasaan menghisap rokok tidak baik bagi kesehatan. Namun harus kita akui pula, dari sebuah rokok, banyak bermunculan kreatifitas anak-anak bangsa, Black Community salah satunya. Yang tentunya merupakan kegiatan positif.
Begitulah. Permasalahan rokok memang selalu dan rasanya tidak akan menemukan ’titik’ jika harus didiskusikan. Sebagaimana yang terjadi dikalangan ilmuan Islam (ahli fikih), yang pada akhirnya tidak sepakat menghukuminya. Ada yang dengan keras melarang dan tidak sedikit pula yang memperbolehkan.

Ya, asap rokok memang mengganggu kesehatan. Apalagi bagi perokok pasif. Tapi tidakkah kita memikirkan bagaimana banyak perokok tetap sehat, memiliki umur jauh lebih lama dari pada mereka yang tidak merokok?

Harus juga kita benarkan, dengan sebungkus rokok, banyak membantu keberlangsungan teman-teman kita. Tengoklah semisal para pengasong. Harus juga kita akui, banyak even yang ‘aromanya’ menjaga kebersamaan dan kerukunan bangsa, terselenggara berkat perusahaan rokok.

Di sini penulis tidak mendukung, bukan pula memusuhi rokok dan perokok. Sebagai bagian dari bangsa yang berkeyakinan, penulis hanya mengajak untuk kembali merenungkan kehebatan ‘kekuatan supra’ yang menjalar dalam kehidupan. Kekuatan yang ternyata mengalahkan hasil penelitian, bahwa rokok mengantarkan pada kematian. Dan jika ternyata tak mampu menggapai perenungan itu, kiranya sudah lebih dari cukup bila kita pandang rokok sebagai sesuatu yang patut kita banggakan. Rokok adalah bagian dari kekayaan alam, karena bumi nusantara mampu menghasilkan tembakau dengan kualitas istimewa. Sebuah kekayaan yang pada akhirnya mengantarkan kita pada pengakuan harus bangga menjadi bangsa Indonesia. Wallahu ‘Alam.
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post