Oleh: Alfa RS.
Banyak hal yang dapat kita tangkap dari aksi demo terkait seratus hari pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) jilid dua, yang Kamis (21/01/’10) kemarin digelar kawan mahasiswa. Bukan sekedar mencari akar masalah penyebab gagalnya –menurut mereka– pemerintah.
Mengacu pada pemberitaan media yang rata-rata pro dengan mahasiswa [1], demo yang diberbagai daerah berbuntut dengan kericuhan itu, setidaknya menunjukkan satu hal, kita bangga dan cinta tanah air Indonesia.
Terlepas dari isu demo dijadikan ’senjata’ dan pesanan orang-orang tertentu, mahasiswa dan aparat mengajarkan mencintai negara.
Mahasiswa dengan ketidakpuasannya atas program seratus hari pertama pemerintahan SBY, menghawatirkan Indonesia kembali terjatuh disaat masih belajar jalan. Sedangkan para aparat, tikad rela jika keamanan nasional kembali labil.
Meskipun ungkapan di atas mungkin kurang beralasan, tapi setidaknya itulah yang akan kita temukan jika menelaahnya lebih dalam. Keduanya sama-sama menginginkan Indonesia sebagaimana harapan yang tertuang dalam butir-butir Pancasila.
______________________
[1]. Hal ini menurut penulis sebagai sisi negatif dunia pers kita. Banyak media dalam mengangkat berita hanya didasari penimbunan rupiah, sebagaimana pemberitaan hasil bahtsul masa-il santri putri Jawa Timur kemarin. Semestinya media lebih objektif dalam menyajikan berita, yang pro dan kontra.
Banyak hal yang dapat kita tangkap dari aksi demo terkait seratus hari pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) jilid dua, yang Kamis (21/01/’10) kemarin digelar kawan mahasiswa. Bukan sekedar mencari akar masalah penyebab gagalnya –menurut mereka– pemerintah.
Mengacu pada pemberitaan media yang rata-rata pro dengan mahasiswa [1], demo yang diberbagai daerah berbuntut dengan kericuhan itu, setidaknya menunjukkan satu hal, kita bangga dan cinta tanah air Indonesia.
Terlepas dari isu demo dijadikan ’senjata’ dan pesanan orang-orang tertentu, mahasiswa dan aparat mengajarkan mencintai negara.
Mahasiswa dengan ketidakpuasannya atas program seratus hari pertama pemerintahan SBY, menghawatirkan Indonesia kembali terjatuh disaat masih belajar jalan. Sedangkan para aparat, tikad rela jika keamanan nasional kembali labil.
Meskipun ungkapan di atas mungkin kurang beralasan, tapi setidaknya itulah yang akan kita temukan jika menelaahnya lebih dalam. Keduanya sama-sama menginginkan Indonesia sebagaimana harapan yang tertuang dalam butir-butir Pancasila.
______________________
[1]. Hal ini menurut penulis sebagai sisi negatif dunia pers kita. Banyak media dalam mengangkat berita hanya didasari penimbunan rupiah, sebagaimana pemberitaan hasil bahtsul masa-il santri putri Jawa Timur kemarin. Semestinya media lebih objektif dalam menyajikan berita, yang pro dan kontra.