Oleh: Alfa Rs.
“Bahasa adalah segalanya, ia merupakan ciri, identitas dan juga jati diri. Darinya kita bisa tahu apa dan siapa yang sedang kita hadapi, bahasa juga merupakan cerminan jiwa,” bimbing guru Bahasa Gandik, Mr. Ajir.
Pesan yang biasa. Pikir Gandik dulu. Ketika dia masih kumpul bareng keluarga tercinta.
Namun kini, tatkala dia jauh dari kampung halaman, ucapan Mr. Ajir menjadi begitu berarti.
Mengapa tidak, sekarang dia bergaul dengan berbagai macam suku bangsa. Dia baru merasakan Indonesia yang bersuku-suku bangsa.
Kadang dia diolok teman-temannya gara-gara bahasa, sering pula dia ejek gangnya karena bahasa pula.
“Bahasa, Mr. Ajir, ternyata benar apa katamu. Sekarang aku baru sadar. Dimana kini aku harus bisa menjaga, menghormati, juga menghargai sebuah perbedaan. Mr. Ajir, terima kasih.” Ucapnya ketika beranjak ke peraduan.
“Bahasa adalah segalanya, ia merupakan ciri, identitas dan juga jati diri. Darinya kita bisa tahu apa dan siapa yang sedang kita hadapi, bahasa juga merupakan cerminan jiwa,” bimbing guru Bahasa Gandik, Mr. Ajir.
Pesan yang biasa. Pikir Gandik dulu. Ketika dia masih kumpul bareng keluarga tercinta.
Namun kini, tatkala dia jauh dari kampung halaman, ucapan Mr. Ajir menjadi begitu berarti.
Mengapa tidak, sekarang dia bergaul dengan berbagai macam suku bangsa. Dia baru merasakan Indonesia yang bersuku-suku bangsa.
Kadang dia diolok teman-temannya gara-gara bahasa, sering pula dia ejek gangnya karena bahasa pula.
“Bahasa, Mr. Ajir, ternyata benar apa katamu. Sekarang aku baru sadar. Dimana kini aku harus bisa menjaga, menghormati, juga menghargai sebuah perbedaan. Mr. Ajir, terima kasih.” Ucapnya ketika beranjak ke peraduan.