Oleh: Alfa RS.
Banyaknya aksi buruh yang berlangsung kemarin, setidaknya memberikan kita gambaran tentang potret output perguruan tinggi. Karena jika kemarin kita turun ke jalan menyempatkan diri berbincang-bincang, atau kalau perlu kita menanyai pendemo satu-persatu, tentulah akan kita temukan lulusan perguruan-perguruan tinggi ternama.
Memandang hal itu, kiranya patut di pahami oleh teman-teman yang kemarin baru lulus, jika hendak masuk perguruan tinggi atau menentukan tempat kuliah. Karena jika hanya dengan modal pertimbangan outputnya, jika kemudian hari hal itu meleset, dikhawatirkan akan mengalami depresi atau stres yang berkepanjangan.
Saat ini, rata-rata setiap perguruan tinggi memiliki banyak fasilitas –atau setidaknya dalam tahap menuju ke sana, guna 'memanjakan' mahasiswanya. Baik itu dalam lingkungan kampus atau bentuk kerjasama dengan pihak lain, guna menampung lulusan perguruan tersebut.
Nah, meskipun fasilitas sudah sangat begitu menunjangnya, tapi kenyataannya hal itu belum mampu menjadi kekuatan bagi mahasiswa. Baik semasa kuliah atau setelah keluar, mahasiswa rasanya masih membutuhkan 'suplemen' lain. Dan kiranya hanya sanubari setiap mahasiswa lah yang tahu, bukan perguruan tingginya.
Banyaknya aksi buruh yang berlangsung kemarin, setidaknya memberikan kita gambaran tentang potret output perguruan tinggi. Karena jika kemarin kita turun ke jalan menyempatkan diri berbincang-bincang, atau kalau perlu kita menanyai pendemo satu-persatu, tentulah akan kita temukan lulusan perguruan-perguruan tinggi ternama.
Memandang hal itu, kiranya patut di pahami oleh teman-teman yang kemarin baru lulus, jika hendak masuk perguruan tinggi atau menentukan tempat kuliah. Karena jika hanya dengan modal pertimbangan outputnya, jika kemudian hari hal itu meleset, dikhawatirkan akan mengalami depresi atau stres yang berkepanjangan.
Saat ini, rata-rata setiap perguruan tinggi memiliki banyak fasilitas –atau setidaknya dalam tahap menuju ke sana, guna 'memanjakan' mahasiswanya. Baik itu dalam lingkungan kampus atau bentuk kerjasama dengan pihak lain, guna menampung lulusan perguruan tersebut.
Nah, meskipun fasilitas sudah sangat begitu menunjangnya, tapi kenyataannya hal itu belum mampu menjadi kekuatan bagi mahasiswa. Baik semasa kuliah atau setelah keluar, mahasiswa rasanya masih membutuhkan 'suplemen' lain. Dan kiranya hanya sanubari setiap mahasiswa lah yang tahu, bukan perguruan tingginya.